Minggu, 29 April 2012

ASUHAN KEPERAWATAN PADA SISTEM CARDIOVASKULER PADA KASUS "INFARK MIOKARD AKUT"


A.    Pengertian
Infark miokard adalah suatu proses dimana jaringan miokard mengalami kerusakan (nekrosis) dalam region jantung yang mengurangi suplai darah adekuat karena penurunan aliran darah koroner.
Infark miokard akut (IMA) adalah nekrosis miokard akibat aliran darah keotot jantung terganggu (Sjaifoellah Noer,1996)
Infark mokard akut adalah kematian jaringan miokard akibat kerusakan  aliran darah koroner miokard (penyempitan atau sumbatan arteri koroner diakibatkan oleh arterosklerosis atau penurunan aliran darah akibat syok atau perdarahan).

B.     Etiologi
Penyebabnya dapat karena penyempitan kritis arteri koroner akibat arterosklerosis atau oklusi arteri komplet akibat embolus atau trombus. Penurunan aliran darah koroner dapat juga disebabkan oleh syok dan hemoragi. Pada setiap kasus terdapat ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen miokard.

C.    Patogenesis
Infark miokardium mengacu pada proses rusaknya jaringan jantung akibat suplay darah yang tidak adekuat sehingga aliran darah koroner berkurang. Penyebab penurunan suplai darah mungkin akibat penyempitan kritis arteri koroner karena aterosklerosis atau penyumbatan total arteri oleh emboli atau trombus. Penurunan aliran darah koroner juga bisa diakibatkan oleh syok atau perdarahan. Pada setiap kasus ini selalu terjadi ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen jantung.
Setelah terjadi sumbatan, perdarahan metabolik terjadi sebagai akibat dari iskemia. Glikosis anaerob berperan dalam menyediakan energi untuk menghasilkan laktase.Perubahan-perubahan pada elektro potensial membran, setelah 20 menit terjadi perubahan-perubahan seluler meliputi ruptur lisotum dan defek struktural sarkolema yang menjadi ireversibel pada sentral zone infark. Zone iskemia yang ada di sekitar area infark mungkin tersusun oleh sel-sel normal atau sel-sel abnormal. Area iskemia ini dapat membalik apabila sirkulasi terpenuhi secara adekuat. Tujuan terapi adalah memperbaiki area iskemia tersebut dan mencegah perluasan sentral zone nekrosis.
Miokard infark mengganggu fungsi ventrikuler dan merupakan predisposisi terhadap perubahan hemodinamik yang meliputi: Kemunduran kontraksi, penurunan stroke volume, gerakan dinding abnormal, penurunan fraksi ejeksi peningkatan ventrikuler kiri pada akhir sistole dan volume akhir diastole, dan peningkatan tekanan akhir diastolik ventrikuler. Mekanisme kompensasi output cardial dan perfusi yang mungkin meliputi stimulasi refleks simpatetik untuk meningkatkan kecepatan jantung, vasokonstriksi, hipertrofi ventrikuler, serta retensi air tuntutan dengan miokardial. Tapi direncanakan untuk mencukupi kebutuhan dengan dan menurunkan tuntutan terhadap oksigen.
Miokard infark juga dapat dinyatakan sesuai dengan lokasinya pada jantung, yang secara umum dapat terjadi pada sisi posterior, anterior, septal anterior, anterolateral, posteroinferior dan apical. Lokasi dan luasan lesi menentukan sejauh mana kemunduran fungsi terjadi, komplikasi dan penyembuhan.      
Jenis-Jenis Infark Miokard Akut
a.      Miokard Infark Subendokardial
Daerah subendokardial merupakan daerah miokard yang amat peka terhadap iskemia dan infark. Miokard infark subendokardial terjadi akibat aliran darah subendokardial yang relatif menurun dalam waktu lama sebagai akibat perubahan derajat penyempitan arteri koroner atau dicetuskan oleh kondisi-kondisi seperti hipotensi, perdarahan dan hipoksia. Derajat nekrosis dapat bertambah bila disertai peningkatan kebutuhan oksigen miokard, misalnya akibat takikardia atau hipertrofi ventrikel.

b.      Miokard Infark Transmural
Pada lebih dari 90% pasien miokard infark transmural berkaitan dengan trombosis koroner. Trombosis sering terjadi di daerah yang mengalami penyempitan arteriosklerotik.

F.     Faktor Pencetus
Faktor pencetus terjadinya Miokard infark yaitu :
v  Stress.
v  Cuaca yang dingin atau panas.
v   Pekerjaan fisik.
v  Merokok.
v  Peminum kopi.

G.    Manifestasi Klinik
a.       Nyeri dada yang terjadi secara mendadak dan terus tidak mereda, biasanya diatas   region sternal bawah dan abdomen bagian atas, ini merupakan gejala utama.
b.      Nyeri seperti ditusuk-tusuk yang dapat menjalar kebahu dan terus ke bawah menuju lengan (biasanya lengan kiri)
c.       Nyeri sering disertai dengan sesak nafas, pucat, berkeringat dingin, diaforesis berat, pening atau kepala terasa melayang dan mual serta muntah.
d.      Pasien dengan diabetes mellitus tidak akan mengalami nyeri yang hebat karena neuropati yang menyertai diabetes dapat mengganggu neuroreseptor (menumpulkan pengalaman nyeri)

H.    Komplikasi
v  Gagal jantung kongesif
v  Syok kardiogenik
v  Disfungsi otot papilaris
v  Defek septum ventrikel
v   Ruptura jantung
v  Aneurisma ventrikel
v  Tromboembolisme
v   PerikarditisAritmia

I.       Pemeriksaan Penunjang
1.       pemeriksaan  laboratorium  dilakukan pemeriksaan : SGOT,LDH,Enzim Jantung (CK-MB)
2.      Pemeriksaan fisik EKG untuk mengetahui kelainan irama dan gangguan konduksi,adanya kardiomegali,tanda penyakit perikardium,iskemia,atau melihat ada tidaknya infark myocardial akut, dan guna mengkaji kompensaai seperti hipertropi ventrikel
3.      Echocardiografi ,merupakan metode yang aman,cepat dan terpercaya untuk mengetahui kelainan fungsi dan anatomi dari bilik,katup, dan perikardium,dapat membantu evaluasi miokard yang iskemik atau nekrotik pada penyakit jantung koroner
4.      Pemeriksaan radiologi dihindari dalam masa kehamilan,namun jika memang diperlukan dapat dilakukan dengan memberikan pelindung di abdomen dan pelvis.

J.      Penatalaksanaan
1.      Nyeri harus dikendalikan,karena akan meningkatkan kebutuhan oksigen miokard dan aritmia.
2.      Pemberian nitrat,kalsium antagonis, atau obat penghambat adrenoseptor-β dapat membantu terutama bila IMA non-transmural atau angina baru terjadi setelah IMA
3.      Heparin diberikan sebagai anti koagulan diberikan mengikuti pemberian obat trombolitik untuk mencegah reoklusi,pengobatan dengan obat trombolitik memberi hasil yang baik jika diberikan dalam jangka waktu 6 jam pertama setelah serangan.
4.      Oksigen diperlukan bila ada bendungan  paru atau disaluran darah arterial.

PENGKAJIAN
a.      Aktivitas dan Istirahat
Gejala : Mengeluh lemah, cepat lelah, pusing, rasa berdenyut dan berdebar.
Mengeluh sulit tidur (ortopneu, dispneu paroksimal nokturnal, nokturia, keringat malam hari).
Tanda : Takikardia, perubahan tekanan darah, pingsan karena kerja, takipneu, dispneu.
b.      Sirkulasi
Gejala: Menyatakan memiliki riwayat demam reumatik hipertensi, kongenital: kerusakan arteial septal, trauma dada, riwayat murmur jantung dan palpitasi, serak, hemoptisisi, batuk dengan/tanpa sputum, riwayat anemia, riwayat shock hipovolemi
Tanda : Getaran sistolik pada apeks, bunyi jantung,S1 keras, pembukaan yang keras, takikardia. Irama tidak teratur, fibrilasi arterial.
c.        Integritas Ego
Tanda : Menunjukan kecemasan; gelisah, pucat, berkeringat, gemetar. Takut akan kematian, keinginan mengakhiri hidup, merasa tidak berguna. kepribadian neurotic.
d.      Makanan/Cairan
Gejala : Mengeluh terjadi perubahan berat badan, sering penggunaan diuretik.
Tanda : Edema umum, hepatomegali dan asistes, pernafasan payah dan bising terdengar krekel dan mengi.
e.       Neurosensoris
Gejala: Mengeluh  Nyeri dada yang terjadi secara mendadak dan terus tidak mereda, biasanya diatas region sternal bawah dan abdomen bagian atas,  Nyeri seperti ditusuk-tusuk yang dapat menjalar kebahu dan terus ke bawah menuju lengan (biasanya lengan kiri),kesemutan, pusing,sakit kepala dan berkeringat dingin.
Tanda: Kelemahan
f.       Pernafasan
Gejala: Mengeluh sesak, batuk menetap atau nokturnal.
Tanda: Takipneu, bunyi nafas; krekels, mengi, sputum berwarna bercak darah, gelisah.
g.       Keamanan
Gejala: Proses infeksi/sepsis, riwayat operasi
Tanda: Kelemahan tubuh
h.      Penyuluhan/pembelajaran
Gejala: Menanyakan tentang keadaan penyakitnya.
Tanda: Menunjukan kurang informasi.

II.                Kemungkinan Diagnosa Keperawatan  Yang Muncul
1.      Penurunan curah jantung berhubungan dengan penurunan pengisian ventrikel kiri, peningkatan atrium dan kongesti vena.
2.      Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan aliran arteri vena dengan keterlibatan katup mitral.
3.      Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplay dan  oksigen.
4.      Nyeri berhubungan dengan  iskhemi jaringan  miokard.
5.      Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan sirkulasi dan status metabolik.
6.      Cemas berhubungan dengan penurunan status kesehatan dan situasi krisis.
7.      Kurang pengetahuan tentang kondisi, kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurang terpajan informasi tentang penyakit katup jantung.
8.      Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan pengeluaran keringat berlebihan.
9.      Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan intake, mual dan anoreksia.
10.   Resiko tinggi penurunan tingkat kesadaran berhubungan dengan penurunan aliran darah ke otak.
11.  Resiko injury berhubungan pusing dan kelemahan.

III.              Rencana Asuhan Keperawatan Pada Pasien Infark Miokard Akut
1.      Nyeri berhubungan dengan  iskhemi jaringan  miokard.
Tujuan : Nyeri dada berkurang
Intervensi :
v  Kaji keluhan pasien mengenai neyri dada,meliputi lokasi,durasi nyeri dan faktor mempengaruhinya
Rasional : Data tersebut membantu menentukan penyebab dan efek nyeri dada
v  Berikan O2 sesuai anjuran
Rasional : Terapi oksigen dapat meningkatkan suplai oksigen ke jantung
v  Lakukan pencatatan EKG selama nyeri
Rasional : Pemeriksaan EKG selama nyeri berguna dalam mendiagnosa luasnya infark
v  Tingkatkan kenyamanan fisik
Rasional : Kenyamanan fisik memperbaiki kesejahteraan pasien

2.      Penurunan curah jantung berhubungan dengan penurunan pengisian ventrikel kiri, peningkatan atrium dan kongesti vena.
Tujuan : Mempertahankan curah Jantung yang maksimal
Intervensi :
v  Observasi tanda-tanda vital
Rasional : Untuk mengetahui kaedaan umum pasien dalam menentukan tindakan selanjutnya
v  Kaji adanya Hipotensi,takikardi dan disritmia
Rasional : Data tersebut sangat berguna dalam menentukan keadaan curah jantung yang rendah
v  Berikan O2 sesuai anjuran
Rasional : Terapi oksigen meningkatkan suplai oksigen ke jantung
v  Berikan kenyamanan dan istirahat pada pasien dengan memberikan asuhan keperawatan individual
Rasional : Kenyamanan fisik akan memperbaiki kesejahteraan pasien dan mengurangi kecemasan ,istirahat mengurangi komsumsi oksigen miokard

3.      Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan aliran arteri vena           dengan keterlibatan katup mitral
           Tujuan : Mempertahankan perfusi jaringan yang adekuat
            Intervensi :
v  Kaji adanya hipotensi,takikardi dan disritmia
Rasional : data tersebut berguna dalam menentukan perubahan perfusi
v  Kaji daerah ekstremitas dingin,lembab,dan sianosis
Rasional : ekstremitas yang dingin,sianosis menunjukan penurunan perfusi jaringan
v  Catat  adanya penurunan haluaran Urin (≤250ml/ 8jam)
Rasional : Pengeluaran urin normal lebih dari 40ml/jam
v  Berikan kenyamanan dan istirahat
Rasional :  Kenyamanan fisik memperbaiki kesejahteraan pasien istirahat mengurangi komsumsi oksigen
4.      Cemas berhubungan dengan penurunan status kesehatan dan situasi krisis
Tujuan : Mengurangi kecemasan klien
Intervensi :
v  Kaji tingkat kecemasan pasien dan mekanisme koping
Rasional : Data tersebut memberikan informasi mengenai perasaan sehat secara umum

v  Biarkan pasien mengekspresikan kecemasannya dan ketakutannya
Rasional : Kecemasan yang tidak dapat dihilangkan meningkatkan komsumsi oksigen pasien
v  Kaji kebutuhan bimbingan spiritual
Rasional : Pasien memerlukan dukungan keagamaan,konseling agama akan membantu mengurangi kecemasan dan rasa takut
v  Ajarkan tehnik pengurangan stres
Rasioanal : Pengurangan stres dapat membantu mengurangi komsumsi oksigen jantung dan meningkatkan perasaan sehat



DAFTAR PUSTAKA
 
Noer Syaifoellah,1996,Ilmu Penyakit Dalam,FKUI,Jakarta


Suzanne C. Brenda G.2001,Keperawatan Medikal Bedah,EGC,Jakarta

Tjokonegoro Arjatmo,1996, Buku ajar kardiologi,FKUI,Jakarta

Sumber : Http/www.catatanperawat.html