A. Pengertian
Infark
miokard adalah suatu proses dimana jaringan miokard mengalami kerusakan
(nekrosis) dalam region jantung yang mengurangi suplai darah adekuat karena
penurunan aliran darah koroner.
Infark miokard akut (IMA) adalah nekrosis miokard akibat
aliran darah keotot jantung terganggu (Sjaifoellah Noer,1996)
Infark mokard akut adalah kematian jaringan miokard
akibat kerusakan aliran darah koroner
miokard (penyempitan atau sumbatan arteri koroner diakibatkan oleh
arterosklerosis atau penurunan aliran darah akibat syok atau perdarahan).
B.
Etiologi
Penyebabnya dapat karena penyempitan kritis arteri koroner akibat
arterosklerosis atau oklusi arteri komplet akibat embolus atau trombus.
Penurunan aliran darah koroner dapat juga disebabkan oleh syok dan hemoragi.
Pada setiap kasus terdapat ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
miokard.
C.
Patogenesis
Infark miokardium mengacu
pada proses rusaknya jaringan jantung akibat suplay darah yang tidak adekuat sehingga aliran darah koroner berkurang.
Penyebab penurunan suplai darah mungkin akibat penyempitan kritis arteri
koroner karena aterosklerosis atau penyumbatan total arteri oleh emboli atau
trombus. Penurunan aliran darah koroner juga bisa diakibatkan oleh syok atau
perdarahan. Pada setiap kasus ini selalu terjadi ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen jantung.
Setelah terjadi sumbatan, perdarahan metabolik terjadi sebagai akibat
dari iskemia. Glikosis anaerob berperan dalam menyediakan energi untuk
menghasilkan laktase.Perubahan-perubahan pada elektro potensial membran,
setelah 20 menit terjadi perubahan-perubahan seluler meliputi ruptur lisotum
dan defek struktural sarkolema yang menjadi ireversibel pada sentral zone
infark. Zone iskemia yang ada di sekitar area infark mungkin tersusun oleh
sel-sel normal atau sel-sel abnormal. Area iskemia ini dapat membalik apabila
sirkulasi terpenuhi secara adekuat. Tujuan terapi adalah memperbaiki area
iskemia tersebut dan mencegah perluasan sentral zone nekrosis.
Miokard infark mengganggu
fungsi ventrikuler dan merupakan predisposisi terhadap perubahan hemodinamik
yang meliputi: Kemunduran kontraksi, penurunan stroke volume, gerakan dinding
abnormal, penurunan fraksi ejeksi peningkatan ventrikuler kiri pada akhir
sistole dan volume akhir diastole, dan peningkatan tekanan akhir diastolik
ventrikuler. Mekanisme kompensasi output cardial dan perfusi yang mungkin
meliputi stimulasi refleks simpatetik untuk meningkatkan kecepatan jantung,
vasokonstriksi, hipertrofi ventrikuler, serta retensi air tuntutan dengan
miokardial. Tapi direncanakan untuk mencukupi kebutuhan dengan dan menurunkan
tuntutan terhadap oksigen.
Miokard infark juga dapat
dinyatakan sesuai dengan lokasinya pada jantung, yang secara umum dapat terjadi
pada sisi posterior, anterior, septal anterior, anterolateral, posteroinferior
dan apical. Lokasi dan luasan lesi menentukan sejauh mana kemunduran fungsi
terjadi, komplikasi dan penyembuhan.
Jenis-Jenis Infark Miokard Akut
Jenis-Jenis Infark Miokard Akut
a.
Miokard Infark Subendokardial
Daerah
subendokardial merupakan daerah miokard yang amat peka terhadap iskemia dan
infark. Miokard infark subendokardial terjadi akibat aliran darah
subendokardial yang relatif menurun dalam waktu lama sebagai akibat perubahan
derajat penyempitan arteri koroner atau dicetuskan oleh kondisi-kondisi seperti
hipotensi, perdarahan dan hipoksia. Derajat nekrosis dapat bertambah bila
disertai peningkatan kebutuhan oksigen miokard, misalnya akibat takikardia atau
hipertrofi ventrikel.
b.
Miokard
Infark Transmural
Pada
lebih dari 90% pasien miokard infark transmural berkaitan dengan trombosis
koroner. Trombosis sering
terjadi di daerah yang mengalami penyempitan arteriosklerotik.
F.
Faktor Pencetus
Faktor
pencetus terjadinya Miokard infark yaitu :
v Stress.
v Cuaca yang dingin atau panas.
v Pekerjaan fisik.
v Merokok.
v Peminum kopi.
G.
Manifestasi Klinik
a.
Nyeri
dada yang terjadi secara mendadak dan terus tidak mereda, biasanya diatas region
sternal bawah dan abdomen bagian atas, ini merupakan gejala utama.
b.
Nyeri seperti ditusuk-tusuk yang dapat menjalar kebahu dan terus ke bawah
menuju lengan (biasanya lengan kiri)
c.
Nyeri
sering disertai dengan sesak nafas, pucat, berkeringat
dingin, diaforesis berat, pening atau
kepala terasa melayang dan mual serta muntah.
d.
Pasien
dengan diabetes mellitus tidak akan mengalami nyeri yang hebat karena neuropati
yang menyertai diabetes dapat mengganggu neuroreseptor (menumpulkan pengalaman
nyeri)
H.
Komplikasi
v Gagal jantung kongesif
v Syok kardiogenik
v Disfungsi otot papilaris
v Defek septum ventrikel
v Ruptura jantung
v Aneurisma ventrikel
v Tromboembolisme
v PerikarditisAritmia
I.
Pemeriksaan
Penunjang
1.
pemeriksaan
laboratorium dilakukan
pemeriksaan : SGOT,LDH,Enzim Jantung (CK-MB)
2.
Pemeriksaan
fisik EKG untuk mengetahui kelainan irama dan gangguan konduksi,adanya
kardiomegali,tanda penyakit perikardium,iskemia,atau melihat ada tidaknya infark
myocardial akut, dan guna mengkaji kompensaai seperti hipertropi ventrikel
3.
Echocardiografi
,merupakan metode yang aman,cepat dan terpercaya untuk mengetahui kelainan
fungsi dan anatomi dari bilik,katup, dan perikardium,dapat membantu evaluasi miokard yang
iskemik atau nekrotik pada penyakit jantung koroner
4.
Pemeriksaan radiologi dihindari dalam
masa kehamilan,namun jika memang diperlukan dapat dilakukan dengan memberikan
pelindung di abdomen dan pelvis.
J.
Penatalaksanaan
1. Nyeri harus dikendalikan,karena akan meningkatkan
kebutuhan oksigen miokard dan aritmia.
2. Pemberian nitrat,kalsium antagonis, atau obat
penghambat adrenoseptor-β dapat membantu terutama bila IMA non-transmural atau
angina baru terjadi setelah IMA
3. Heparin diberikan sebagai anti koagulan diberikan
mengikuti pemberian obat trombolitik untuk mencegah reoklusi,pengobatan dengan
obat trombolitik memberi hasil yang baik jika diberikan dalam jangka waktu 6
jam pertama setelah serangan.
4. Oksigen diperlukan bila ada bendungan paru atau disaluran darah arterial.
PENGKAJIAN
a.
Aktivitas dan Istirahat
Gejala : Mengeluh lemah, cepat lelah, pusing, rasa berdenyut
dan berdebar.
Mengeluh
sulit tidur (ortopneu, dispneu paroksimal nokturnal, nokturia, keringat malam hari).
Tanda : Takikardia, perubahan tekanan
darah, pingsan karena kerja, takipneu, dispneu.
b.
Sirkulasi
Gejala:
Menyatakan memiliki riwayat demam reumatik hipertensi, kongenital: kerusakan
arteial septal, trauma dada, riwayat murmur jantung dan palpitasi, serak,
hemoptisisi, batuk dengan/tanpa sputum, riwayat anemia, riwayat shock hipovolemi
Tanda : Getaran sistolik pada apeks, bunyi jantung,S1 keras, pembukaan yang keras,
takikardia. Irama tidak teratur, fibrilasi arterial.
c.
Integritas Ego
Tanda : Menunjukan kecemasan; gelisah, pucat,
berkeringat, gemetar. Takut akan kematian, keinginan mengakhiri hidup, merasa
tidak berguna. kepribadian neurotic.
d.
Makanan/Cairan
Gejala : Mengeluh terjadi perubahan berat
badan, sering penggunaan diuretik.
Tanda : Edema umum, hepatomegali dan
asistes, pernafasan payah dan bising terdengar krekel dan mengi.
e.
Neurosensoris
Gejala: Mengeluh Nyeri dada yang terjadi secara mendadak dan terus tidak mereda,
biasanya diatas region sternal bawah dan abdomen bagian atas, Nyeri seperti
ditusuk-tusuk yang dapat menjalar kebahu dan terus ke bawah menuju lengan
(biasanya lengan kiri),kesemutan, pusing,sakit kepala dan berkeringat dingin.
Tanda: Kelemahan
f.
Pernafasan
Gejala: Mengeluh sesak, batuk menetap atau nokturnal.
Tanda: Takipneu, bunyi nafas; krekels, mengi, sputum berwarna
bercak darah, gelisah.
g.
Keamanan
Gejala: Proses infeksi/sepsis, riwayat operasi
Tanda: Kelemahan tubuh
h.
Penyuluhan/pembelajaran
Gejala: Menanyakan tentang keadaan penyakitnya.
Tanda: Menunjukan kurang informasi.
II.
Kemungkinan Diagnosa Keperawatan Yang Muncul
1.
Penurunan
curah jantung berhubungan dengan penurunan pengisian ventrikel kiri, peningkatan
atrium dan kongesti vena.
2.
Perubahan
perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan aliran arteri vena dengan
keterlibatan katup mitral.
3.
Intoleransi
aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplay dan
oksigen.
4.
Nyeri berhubungan dengan iskhemi jaringan miokard.
5.
Resiko
tinggi terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan
sirkulasi dan status metabolik.
6.
Cemas
berhubungan dengan penurunan status kesehatan dan situasi krisis.
7.
Kurang
pengetahuan tentang kondisi, kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurang
terpajan informasi tentang penyakit katup jantung.
8.
Gangguan
rasa nyaman berhubungan dengan pengeluaran keringat berlebihan.
9.
Perubahan
nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan intake, mual
dan anoreksia.
10.
Resiko tinggi penurunan tingkat kesadaran
berhubungan dengan penurunan aliran darah ke otak.
11.
Resiko
injury berhubungan pusing dan kelemahan.
III.
Rencana Asuhan Keperawatan Pada Pasien Infark
Miokard Akut
1. Nyeri berhubungan dengan iskhemi jaringan miokard.
Tujuan :
Nyeri dada berkurang
Intervensi
:
v Kaji
keluhan pasien mengenai neyri dada,meliputi lokasi,durasi nyeri dan faktor
mempengaruhinya
Rasional
: Data tersebut membantu menentukan penyebab dan efek nyeri dada
v Berikan
O2 sesuai anjuran
Rasional : Terapi oksigen dapat meningkatkan suplai
oksigen ke jantung
v Lakukan
pencatatan EKG selama nyeri
Rasional
: Pemeriksaan EKG selama nyeri berguna dalam mendiagnosa luasnya infark
v Tingkatkan
kenyamanan fisik
Rasional
: Kenyamanan fisik memperbaiki kesejahteraan pasien
2.
Penurunan curah jantung berhubungan
dengan penurunan pengisian ventrikel kiri, peningkatan atrium dan kongesti
vena.
Tujuan :
Mempertahankan curah Jantung yang maksimal
Intervensi
:
v Observasi
tanda-tanda vital
Rasional
: Untuk mengetahui kaedaan umum pasien dalam menentukan tindakan selanjutnya
v Kaji
adanya Hipotensi,takikardi dan disritmia
Rasional
: Data tersebut sangat berguna dalam menentukan keadaan curah jantung yang
rendah
v Berikan
O2 sesuai anjuran
Rasional
: Terapi oksigen meningkatkan suplai oksigen ke jantung
v Berikan
kenyamanan dan istirahat pada pasien dengan memberikan asuhan keperawatan
individual
Rasional
: Kenyamanan fisik akan memperbaiki kesejahteraan pasien dan mengurangi
kecemasan ,istirahat mengurangi komsumsi oksigen miokard
3.
Perubahan perfusi jaringan
berhubungan dengan penurunan aliran arteri vena dengan keterlibatan katup
mitral
Tujuan :
Mempertahankan perfusi jaringan yang adekuat
Intervensi :
v Kaji
adanya hipotensi,takikardi dan disritmia
Rasional
: data tersebut berguna dalam menentukan perubahan perfusi
v Kaji
daerah ekstremitas dingin,lembab,dan sianosis
Rasional
: ekstremitas yang dingin,sianosis menunjukan penurunan perfusi jaringan
v Catat adanya penurunan haluaran Urin (≤250ml/ 8jam)
Rasional
: Pengeluaran urin normal lebih dari 40ml/jam
v Berikan
kenyamanan dan istirahat
Rasional
: Kenyamanan fisik memperbaiki
kesejahteraan pasien istirahat mengurangi komsumsi oksigen
4. Cemas berhubungan dengan penurunan status
kesehatan dan situasi krisis
Tujuan : Mengurangi kecemasan klien
Intervensi :
v
Kaji
tingkat kecemasan pasien dan mekanisme koping
Rasional : Data tersebut memberikan informasi mengenai perasaan sehat
secara umum
v
Biarkan
pasien mengekspresikan kecemasannya dan ketakutannya
Rasional : Kecemasan yang tidak dapat dihilangkan meningkatkan komsumsi
oksigen pasien
v
Kaji
kebutuhan bimbingan spiritual
Rasional : Pasien memerlukan dukungan keagamaan,konseling agama akan
membantu mengurangi kecemasan dan rasa takut
v
Ajarkan
tehnik pengurangan stres
Rasioanal : Pengurangan stres dapat membantu mengurangi komsumsi oksigen
jantung dan meningkatkan perasaan sehat
DAFTAR PUSTAKA
Noer
Syaifoellah,1996,Ilmu Penyakit Dalam,FKUI,Jakarta
Suzanne C.
Brenda G.2001,Keperawatan Medikal Bedah,EGC,Jakarta
Tjokonegoro
Arjatmo,1996, Buku ajar kardiologi,FKUI,Jakarta
Sumber :
Http/www.catatanperawat.html